Tuesday, March 11, 2014

News : Sejarah Berdirinya Louis Vuitton dan Ciri Khas Produknya Part I

Pada musim semi di tahun 1835, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun asal Jura, negara bagian timur Perancis berangkat untuk mengadu peruntungan ke kota Paris.

Ia melakukan perjalanan hingga 292 kilometer dengan berjalan kaki, tidur di mana pun yang penting bisa dijadikan tempat berlindung dan bekerja serabutan untuk bisa bertahan hidup.

Butuh waktu 2 tahun untuk bisa mencapai kota, sesampainya di kota ia magang menjadi pembuat kotak dan akhirnya bisa membuka usaha sendiri. Laki-laki itu bernama Louis Vuitton.

CEO LVMH Bernard Arnault mengatakan kepada CNN tentang rahasia suksesnya hingga bisa bertahan lama.

Satu setengah abad kemudian, ia mendirikan perusahaan dengan salah satu merek mewah paling dikenal di dunia yang bernilai hampir US$ 30 miliar, menurut Forbes.

CEO LVMH yang merupakan orang terkaya di Perancis Bernard Arnault bercerita secara eksklusif kepada CNN tentang sejarah perusahaannya.

"Sejarah Louis Vuitton terkait dengan segala hal tentang perjalanan. Ia menciptakan produk-produk untuk penjelajah, dan selama abad ke-20 produk-produknya secara bertahap berkembang dengan mencerminkan gaya hidup pelanggan," katanya.

Louis Vuitton adalah salah satu peritel produk fesyen mewah pertama yang membuka butik di China dan Mongolia dan sekarang tengah mengincar pasar Indonesia dan Amerika Selatan.

"Ketika saya pergi ke China pada tahun 1991 untuk pembukaan toko Louis Vuitton pertama, di sana hampir tidak ada mobil di jalan-jalan Beijing, hanya sepeda. Tapi kami justru membuka butik mewah, dan sekarang kami memiliki lebih dari 20 toko di tiap negara," ujar Arnault.

Berikut sejarah berdirinya Louis Vuitton dan ciri khas produknya seperti dikutip detikFinance dari CNN:

Identik dengan motif huruf ; Louis Vuitton identik dengan produk mewah yang punya ciri ada monogram atau huruf ‘LV’ yang menjadi ikon mereka. Forbes memperkirakan merek tersebut bernilai US$ 30 miliar.

Kegemaran Kaum Elit ; Sejak didirikan di Paris pada tahun 1854, perusahaan Louis Vuitton dikenal melayani anggota masyarakat glamor seperti para kaisar dan permaisuri, penjelajah dan seniman. Dalam foto ini di tahun 1888, nampak putra Louis Vuitton, Georges dan cucunya, Gaston berpose dengan pekerja pabrik di depan kuda.

Sejalan dengan Modernitas; Dalam rangka untuk memenuhi permintaan pelanggannya, Louis Vuitton membuka pabrik baru di Asnières, sebelah barat laut Paris pada tahun 1859. Di Pabrik ini nampak di bagian belakang Katalog Vuitton 1897 yang dirancang menggunakan perkembangan arsitektur yang paling modern pada waktu itu.

Semangat Perjalanan; Di sini, sekelompok pekerja difoto di dalam pabrik pada tahun 1909. Sejarah panjang perusahaan telah terkait erat dengan perjalanan, dan bentuk Vuitton dirancang dengan bagian atas datar agar sesuai dengan ciri khas modern perjalanan dengan kereta api dan kapal uap pada waktu itu.

Berawal dari jalan-jalan; Kota Asnières dipilih sebagai lokasi workshop Louis Vuitton karena jaringan transportasi di sana yang nyaman dan terhubung ke Paris hanya dengan kereta api. Di sini, foto pada tahun 1903 menunjukkan papan poplar yang digunakan untuk pembuatan produk-produk Louis Vuitton dibongkar dari kapal tongkang.

 Bahan Baku Unggulan; Kayu-kayu diurutkan di dalam gudang seperti ini, dan pengrajin akan memilih papan atau kayu terbaik yang kemudian akan dipotong dan diklasifikasikan sesuai dengan produk apa yang akan mereka buat.

 

No comments:

Post a Comment