Kemandulan (infertilitas) merupakan ketidakmampuan untuk hamil.
Kemandulan bukan hanya menjadi masalah medis, tapi juga masalah sosial.
Kemandulan tidak memandang status sosial, ekonomi, agama, usia, ras dan
warna kulit. Kemandulan dapat menyebabkan dampak buruk psikologis pada
pasangan suami istri.
Wanita yang menikah mendambakan untuk hamil dan memiliki
keturunan. Saat istri hamil, suami bisa memberikan kasih sayang dan
perhatian lebih. Di samping itu, calon ibu harus lebih memperhatikan
kesehatan agar bayi yang ada di dalam kandungannya tetap sehat. Saat
istri benar-benar memiliki kemampuan untuk hamil alias tidak mandul,
bukan jadi masalah.
Ada wanita yang diberi karunia untuk bisa
hamil, sementara ada pula yang memiliki kesulitan untuk hamil. Wanita
yang sulit hamil harus tahu bahwa ada berbagai faktor yang dapat
menganggu kesuburan sehingga sulit untuk hamil, seperti stres, usia dan
kondisi fisik seseorang.
Kesulitan untuk hamil dapat disebabkan
oleh adanya gangguan kesuburan pada rahim. Gangguan kesuburan pada
rahim dapat membuat wanita mandul sehingga sulit hamil. Oleh karena itu,
wanita perlu mengetahui kesuburan rahimnya.
Bila wanita tidak
mengalami gangguan kesuburan tapi sulit hamil, bisa jadi kualitas sperma
pasangan. Meski wanita memiliki rahim yang subur tapi jika sperma
pasangan tidak mampu membuahi sel telur juga dapat mangakibatkan wanita
tidak bisa hamil. Dalam hal ini suami yang menderita kemandulan. Sperma
harus mampu membuahi sel telur agar membentuk zigot.
Cara
efektif untuk memastikan seorang wanita bisa hamil atau tidak adalah
dengan melakukan uji kesuburan. Dengan uji kesuburan, wanita bisa
mengetahui alasan mengapa sulit hamil. Berikut beberapa jenis uji
kesuburan.
1. Uji hormon
Pada tes hormon, berbagai tes
darah perlu dilakukan. Tes ini dilakukan agar untuk medeteksi produksi
normal hormon. Melalui tes ini, jumlah hormon progesteron dapat
dievaluasi. Salah satu tes darah yang dilakukan adalah untuk melakukan
verifikasi terhadap hormon prolaktin. Hormon ini merupakan hormon
penghasil . ASI. Tes lain yang perlu dilakukan adalah menguji fungsi
tiroid.
2. Uji ovulasi
Pada proses ini, dokter perlu mengetahui keteraturan siklus menstruasi pada wanita.
3. Uji sperma
Uji sperma dilakukan untuk mengetahui jumlah dan kualitas sperma pada
pasangan. Kemandulan mungkin bisa terjadi karena sperma kurang subur
sehingga tidak bisa membuahi sel telur.
Selain itu, uji
kesehatan alat kelamin juga diperlukan untuk mengetahui barang kali
terinfeksi virus yang dapat menyebabkan kemandulan.
Uji
kesuburan merupakan suatu cara untuk membantu dokter mengetahui dimana
yang menyebabkan wanita sulit hamil. Jadi, bagi pasangan yang belum
memiliki ketururnan, uji kesuburan untuk mengetahui penyebab kemandulan
merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment