"Ketika bicara enterprise, kami masih jadi pemimpin pasar. Jangan
tertipu dengan retorika para pesaing kami yang mengklaim lebih aman dan
lebih berpengalaman dibanding BlackBerry," kata Chen di kutip dari All Things D.
Chen boleh saja bertepuk dada jika bicara pasar bisnis enterprise. Di segmen niche market ini BlackBerry memang masih cukup dominan karena didukung infrastruktur dan solusi jaringan yang kuat.
Namun jika bicara market retail, BlackBerry justru tak ada apa-apanya. Pangsa pasarnya saja hampir habis tergerus Android dan iOS dan hanya menyisakan 1%, terlebih setelah melepas ekslusivitas BlackBerry Messenger (BBM) yang selama ini jadi killer apps andalan.
Chen boleh saja bertepuk dada jika bicara pasar bisnis enterprise. Di segmen niche market ini BlackBerry memang masih cukup dominan karena didukung infrastruktur dan solusi jaringan yang kuat.
Namun jika bicara market retail, BlackBerry justru tak ada apa-apanya. Pangsa pasarnya saja hampir habis tergerus Android dan iOS dan hanya menyisakan 1%, terlebih setelah melepas ekslusivitas BlackBerry Messenger (BBM) yang selama ini jadi killer apps andalan.
Imbasnya, dalam enam bulan terakhir ini BlackBerry terus-terusan
mengalami kerugian akibat seretnya penjualan seri BlackBerry 10 yang
dinilai kurang mampu bersaing. Setelah rugi USD 1 miliar di kuartal
kedua, vendor Kanada ini kembali tekor USD 1,6 miliar di kuartal
berikutnya.
Terus memburuknya kinerja BlackBerry membuat Thorsten Heins beserta
sejumlah direksi harus rela digusur dari tampuk pimpinan dan digantikan
John Chen.
Chen pun mengambil keputusan drastis dengan merombak total bisnis
perusahaan dan memangkas pengeluaran dan produk yang akan diluncurkan
demi penghematan
CEO Interim & Chairman BlackBerry John Chen berjanji akan membawa
vendor ponsel asal Kanada itu kembali untung pada tahun fiskal 2016. Ia
juga sesumbar bahwa BlackBerry masih nomor satu di pasar enterprise.
Anak imigran asal Hong Kong ini pun membuat keputusan untuk
mendelegasikan basis produksi lewat Foxconn agar pihaknya bisa fokus
mengembangkan software dan aplikasi.
Seperti diketahui, Chen sebelum dipilih memimpin BlackBerry memang punya track record bagus saat mengangkat perusahaan software yang nyaris bangkrut dan kembali untung saat memimpin Sybase, perusahaan software database komputer.
Chen juga bersikeras, langkah drastis yang ditempuhnya merupakan bagian dari strategi untuk menyelamatkan bisnis perusahaan agar laporan keuangannya kembali positif dan menuai keuntungan dalam dua tahun ke depan.
"Penting bagi kami untuk membuat perubahan dan memastikan investasi pelanggan tetap aman melalui solusi dan infrastruktur kami," pungkasnya seraya menegaskan masih akan mengandalkan QNX untuk platform layanan BlackBerry 10.
Seperti diketahui, Chen sebelum dipilih memimpin BlackBerry memang punya track record bagus saat mengangkat perusahaan software yang nyaris bangkrut dan kembali untung saat memimpin Sybase, perusahaan software database komputer.
Chen juga bersikeras, langkah drastis yang ditempuhnya merupakan bagian dari strategi untuk menyelamatkan bisnis perusahaan agar laporan keuangannya kembali positif dan menuai keuntungan dalam dua tahun ke depan.
"Penting bagi kami untuk membuat perubahan dan memastikan investasi pelanggan tetap aman melalui solusi dan infrastruktur kami," pungkasnya seraya menegaskan masih akan mengandalkan QNX untuk platform layanan BlackBerry 10.
No comments:
Post a Comment