Setelah putus dengan mantan, kadang perasaan kangen masih suka datang.
Lantas, haruskah menghubunginya lebih dulu? Atau menghiraukan perasaan
sesaat itu? Dr. Lisa Turner, seorang psikolog yang dikutip Female First,
akan memberi gambaran tentang pro dan kontra menghubungi si mantan
lebih dulu. Apa saja?
1. Hubungi mantan jika Anda sudah move-on
Menghubungi mantan boleh-boleh saja jika Anda hanya sekadar ingin menyambung tali pertemanan. Jangan pernah menghubunginya dengan maksud ingin kembali bersama. Memiliki harapan yang tinggi sepetri itu, hanya akan membuat Anda sakit nantinya. Apalagi, jika si dia sudah sukses move on.
1. Hubungi mantan jika Anda sudah move-on
Menghubungi mantan boleh-boleh saja jika Anda hanya sekadar ingin menyambung tali pertemanan. Jangan pernah menghubunginya dengan maksud ingin kembali bersama. Memiliki harapan yang tinggi sepetri itu, hanya akan membuat Anda sakit nantinya. Apalagi, jika si dia sudah sukses move on.
"Menghubungi mantan kekasih karena merasa butuh atau memiliki ekspektasi kembali bersama, hanya akan memperpanjang dan mempersulit proses move on Anda. Jika Anda belum move on, sebaiknya jalani hidup Anda seperti biasa," jelas Lisa Turner, yang dikutip Female First.
2. Beri waktu bagi diri sendiri
Jika Anda baru saja putus, pastinya menghilangkan kebiasaan untuk tidak menghubungi si mantan kekasih jadi sulit dilakukan. Tapi Anda harus memberi waktu dan jarak bagi diri sendiri untuk fokus pada 'penyembuhan' pasca patah hati. Jika Anda terus-terusan menghubunginya, bukannya move on Anda akan makin berharap.
"Ambil waktu dan tanyakan pada diri sendiri tentang perasaan Anda sejujurnya. Percaya kata hati, yang kiranya terbaik bagi Anda," tutur Lisa.
3. Jangan beralasan 'Ada masalah yang belum selesai'
Sebuah hubungan berakhir karena satu alasan, baik itu berakhir dengan baik ataupun tidak. Dan terkadang, banyak wanita yang menggunakan alasan 'unfinished feeling' untuk kembali berhubungan dengan mantan. Padahal, tidak ada yang namanya masalah belum selesai jika Anda sudah putus dan berniat move on.
"Ketika kamu berakhir dengan seseorang, maka hubungan sepenuhnya berakhir. Berakhir, selesai. Alasan itu hanya ada di kepala sebagai pembenaran atas perilaku Anda," tambahnya.
4. Buat skenario di pikiran Anda
Menghubungi si mantan bisa jadi membuat Anda sangat gugup dan ketakutan. Untuk itu buatlah beberapa skenario yang mungkin terjadi sebelum Anda menghubunginya. Dengan begitu, jika si dia tidak membalas atau hanya singkat membalasnya, Anda tidak memiliki ekspektasi lebih untuk itu.
"Kita sering berpikir negatif ketika mau menghubungi mantan kekasih. Daripada menjatuhkan diri dalam situasi yang menakutkan, sebaiknya Anda move on dan menghubungi teman lama, atau para sahabat yang menyenangkan," jelasnya.
No comments:
Post a Comment